Selasa, 27 Maret 2012

Kenarsisan Saya :D

yup,. kali ini gue lagi males nulis, hmm..pengen sesuatu yg baru,. kagak baru sih sebenarnya tapi baru buat blog ini yg sering gue isi dengan tulisan2 kagak jelas. Dan sekarang mau tak isi dengan sesuatu yang semakin kagak jelas lagi, hehehe
Sudah menjadi hobi setiap orang. Kapanpun dimanapun dengan siapapun kagak memandang setting wAktu maupun tempat kenarsisan seseorang itu akan muncul dengan sendirinya. Nah... gue cuma mau posting tentang kenarsisan gue, hehehe
#bahasanya men,..pake loe gue END. hahahaha
Sejak dari jaman dahulu, sepertinya emang uda bakat narsis, dan ini kenarsisan gue pada saat masih SMA
aw aw aw aw aw itu photo gue kelas 3 SMA, hehehe maap ya,. kagak pake jilbab. sok imoet banget kan ya, padahal yang lain itu pada bersih2 kelas eh...yg ini malah photo2 kagak jelas, ckckck
heyaaa... yang ini uda mulai tobat men,. masih awal2 pake jilbab, barusan lulus SMA. hohoho
demi apa photo pake helm??? #berpikir
lhuuu top,. itu kenarsisan gue tiap pagi abis mandi. Jadi setiap abis mandi kan keliatan seger tuh, manfaatin kesempatan buat bernarsis ria, yang ini kebetulan aja pas lagi pake jilbab, hahaha masih kelas 2 SMA nih, cantik ya,. :P
Dan kenarsisan gue berlanjut sampai gue uda kuliah, sekarang umur gue 19 tahun, 2 hari lagi 20 tahun tapi masih aja gila photo, suka senyum2 sendiri di depan dido dan ini hasilnya
wah.. sebenarnya ini sebuah aib, tapi gue suka, hahaha
biasanya kalau gue lagi stres, frekuensi kenarsisan gue bisa naik 38 lipat dari batas kenormalan, tapi gue heran walaupun stres tapi tetep aja posenya pose cantik. :P
Dan kenarsisan itu juga ada ketika sedang di dalam kelas.
kalian tahu? itu photo diambil pada saat kuliah analisa numerik berlangsung, hehehe karena di dalam lab dan posisi pas duduk di urutan kedua dari belakang jadi kagak keliatan sama dosennya, ini kenarsisan yang lain
dan untungnya yang narsis bukan cuma gue aja tapi juga orang yang disamping gue itu, sok2an songong. hahaha
hmmm...dan gue bisa paling parah narsis nya kalau lagi berada ditempat makan. hohoho kayak gini ini
itu di kantin pusat ITS dengan 2 mangkok soto dan 1 mangkok sup buah.
Warung Bakso depan Sakinah dengan 2 mangkok bakso di depan mata siap untuk dihajar. hahaha
ice creamnya sampai meleleh.. :")
yah.. kangen sama orang2 ini,.. :( ini di warung batagor samping PIP semarang, abis pulang dari tes THT buat seleksi masuk STPI curug. ada satu lagi nih,. 
kalau yang itu depan PIP semarang, di tukang soto jualan pinggir jalan, hehehe ini lagi nunggu antrian buat tes kesehatan, biar kelihatan sehat makanya makan dulu, hahahaha
Kenarsisan gue kagak cuma berhenti di tempat2 makan aja, tapi juga bernarsis ria di masjid. hehehe lha ini beberapa jepretan pas gue mampir di masjid agung Surabaya

kurang ajar ya di rumah Allah bertindak bodoh seperti itu. tapi menurut gue itu masih normal, soalnya di masjid dalam keadaan sepi. Dan dikatakan suatu tindakan bodoh apabila itu di tempat umum dan rame. itu lah yang uda gue lakuin selama ini ketika berada di negeri orang alias kota orang selain surabaya. 
Malang:
ini adalah ketika orang2 yg penuh kegilaan berkumpul pake baju jadul2, dan photo. ya jadinya gini ini. (MTD)
Dari Malang terus ke Jogja :D

Setiap langkah jika ada objek yang menarik buat dijadiin background langsung jepret.
Dijalan pun narsis itu diperlukan yaaa sekedar buat dokumentasi lah kalau pernah lewat jalan itu jadi jika sewaktu2 nyasar bisa liat photo2nya. hehehehe
paling narsis adalah ketika gue lagi pakai jaz almamater men, gue itu bukan narsis atau gimana ya, tapi bangga aja kalau pakai almamater. efek dari kebanggaan itu lah jadi di lampiaskan ke photo2. dan itu bukan cuma gue aja tapi juga temen2 gue yang ikut2an narsis pake almamater.

narsis almamater pas briefing ke SMA-SMA di Pati :D
sepertinya kenarsisan gue ini sudah parah tingkat akut. atau jangan2, narsis ini adalah penyakit keturunan dari keluarga gue?? hasshh... liat aja yg ini
nah.. itu photo gue, ibu, sama adek gue. hehehe narsis depan dido. kalau aja ada mbak lina dan ayah, pasti tambah rame aja itu kamar gue dipake photo2, hehehe ini cuma sample aja lo..
kemudian kenarsisan yang lain adalah sebagai berikut:

Dan yang terakhir, kapan lagi bisa narsis sama selebriti. hahahaha

thanx guys,..
uda mau baca blog gue yang kacau ini..
tulisan itu adalah ekspresi dari sebuah perasaan.
dan photo itu adalah ekspresi dari wajah kita.

selamat berekspresi :D


27 maret 2012
sore senja petang menyambut malam.














Senin, 26 Maret 2012

Dalam genggaman tangan mereka.

Jika memang aku tak mampu lagi hidup disini, maka tetaplah genggam tanganku agar aku mampu untuk bertahan.
Jika memang tangan ini lelah untuk menggapai cita ku maka genggamlah tanganku agar aku tetap mampu meraih mimpiku.
Jika aku tak yakin dengan apa yang aku pikirkan sekarang maka genggamlah tanganku agar aku mampu meyakinkan diriku atas pemikiranku sendiri.
Jika hidup tak lagi bersahabat denganku maka genggamlah tanganku agar aku merasa masih memiliki sahabat dalam hidup ini.
Jika air mata ini jatuh maka genggamlah tanganku agar aku tetap bisa mengeluarkan air mataku.
Jika hati ini merasa sepi dan sendiri maka gengagamlah tanganku agar aku merasa tidak sendiri.
Jika aku mulai mengeluh atas hidup ini maka genggamlah tanganku agar aku berani menghadapi hidup ini.
Jika aku berteriak mencaci tentang mereka maka genggamlah tanganku agar teriaku bisa kau hentikan.
Jika pikirku mulai gila maka genggamlah tanganku agar aku bisa cepat tersadar dari kegilaan itu.
Jika mereka menertawakanku maka genggamlah tanganku agar aku bisa tetap sabar mendengar tawaan mereka.
Jika mereka meremehkanku maka genggamlah tanganku agar aku mampu membuktikan pada mereka bahwa aku tidak patut untuk diremehkan.
Jika aku sedang berada diatas maka genggamlah tanganku agar aku tidak terlalu tinggi menerbangkan diri.
Jika aku sedang menjadi pemimpinmu maka genggamlah tanganku agar aku mampu menjadi pemimpin yang baik.
Jika aku mulai melupakanMu maka genggamlah tanganku agar aku selalu setiap saat bisa mengingatMu.
Jika tubuh ini mulai renta maka genggamlah tanganku agar aku mampu mengahadapi ajalku.
Jika aku tak mampu membaca ayat suci indah Mu maka genggamlah tanganku agar aku mampu merasakan apa yang dibacakan orang kepadaku.
Jika aku mati maka lepaskanlah genggaman itu yang selama ini telah menggenggam tanganku untuk bisa mengikhlaskanku.


26 maret 2012
pagi yang indah untuk hari yang indah :)

Rabu, 07 Maret 2012

Selalu dalam Pelukan

Terkadang, kita tidak pernah tahu apa yang ada di dalam pikiran mereka. Terkadang pula kita tidak mengerti dengan bahasa tubuh mereka. Sering kali kita mengartikan semua itu dengan pemikiran kita sendiri. Menerka nerka apa yang sebenarnya tidak kita ketahui. Iya, itulah menurut saya orang Indonesia itu.
Photo itu bukan hanya satu ketika aku meng-Klik "anak jalanan" di goggle, tapi ada begitu banyak photo yang muncul dar hasil pencarian. Dan pertanyaannya, apa yang ada di dalam pikiran si photografer saat mengambil gambar2 itu? sekedar menjadi objek kah? sangat di sayangkan sekali apabila benar begitu adanya.
Bagiku, jika aku berada di tengah-tengah mereka, mereka adalah keluargaku, entah apa status mereka. Tapi apabila ditanyakan apa yang aku pikirkan saat itu, belum tentu aku bisa menjawabnya dengan yakin. Lalu, siapa yang akan memikirkan mereka? Di dalam pikiran mereka hanya ada kata "besok".
Apa yang aku lakukan besok agar aku bisa tetap hidup?
huh.. masih sering kita memikirkan diri sendiri. Dan mengandalkan kata2 "Aku hanya Mahasiswa, dan aku tidak punya apa2, Uang aja masih minta".
Tanpa kita sadari, mereka sudah pasti kagum kepada kita, dan memiliki pengharapan yang besar pada kita.
Sangat digembar gemborkan itu "peran dan fungsi mahasiswa".

Sementara aku, aku juga sama, aku masih sering mengucapkan kalimat itu. Kata seorang sahabat, jika ditanya siapa yang salah dalam hal ini, jawabannya adalah diri saya, dirinya, diri kita sendiri. Sahabatku berkata (inisial Bambang) semua ini salah kita. Kita punya akal, kita punya ilmu, kita punya kesempatan untuk mengubah semua itu. Kita telah dipercaya bangsa Indonesia untuk melakukan sebuah perubahan ke yang lebih baik pastinya. Jika kita saat ini kuliah dibiayai oleh pemerintah maka sadarilah bahwa itu adalah uang mereka. Mereka yang menyekolahkan mereka, dan mereka yang kadang tidak kita perhatikan. Untuk memulai memang sulit, apalagi memulai membuat sebuah perubahan. saya pun sekrang masih belajar. Belajar untuk memulai. Belajar untuk memunculkan sebuah ide kreatif untuk sebuah perubahan dan untuk mereka yang tidak seberuntung saya.

Semangat kawan-kawan, anak-anak kecil, anak jalanan adalah semangat mahasiswa.


dita.martinaningtyas@gmail.com

Ketika semua Hilang

Jika tubuhku dipreteli satu per satu maka yang ada hanyalah raga, kerangka, dan belulang yang tak lagi ada artinya. Tubuh ini terlalu kecil untuk menatap luas hamparan indah di depan mata.Betapa bodohnya aku ketika aku tak menyadari akan kekuranganku.

Satu tangan kiriku hilang. Maka aku masih bisa menulis setiap rangkaian kata indahku. Merangkum segala inspirasi dalam setiap imajinasi dengan jemari tangan kananku.

Satu kaki ku hilang. Maka aku masih bisa menapakkan sisa kakiku dan merasakan tekstur lembut kasarnya tanah-Mu ini. Aku masih bisa tersenyum dengan satu kakiku karena rasa syukur ini masih menyelimuti sudut hati yang teriris.

Satu telingaku mengalami gangguan. Maka yang ada hanyalah satu telinga yang bisa aku fungsikan. Tapi masih tetap aku tersenyum karena di setiap pagiku, aku masih bisa mendengar lagu terindah-Mu, kicauan burung kecil, jangkrik di malam hari, katak di kala hujan, desir halus tiupan angin. Aku bahagia walau dengan satu telinga ini.

Satu mataku hilang. Maka sebelah kehidupanku seperti gelap. Aku hanya bisa melihat sebelah mata. Tapi aku tidak pernah memandang buruk setiap apa yang tidak bisa aku lihat dengan mata sebelahku. karena aku menganggap sama. Satu atau dua mata. Aku masih bisa melihat indahnya pelangi.

Sekarang dalam raga ini hanya tinggal ada satu dari setiap organ tubuhku. Satu per satu menghilang. Dan aku harus bisa tetap menjalani hidup ini dengan segala keterbatasan yang aku miliki. 
Pagi ini aku kembali terbangun dalam tidurku. Untung saja masih bisa tidur dengan nyaman. Dan dengan keadaan yang seperti ini, aku kembali membayangkan.

Saat kaki ku yang tinggal satu ini hilang maka aku masih bisa mengamati dunia ini tanpa perlu aku kesana. Sekarang jaman modern. Aku masih bisa merasakan keadaan yang sama, menikmati keindahan alam lewat ceritaku, tulisanku, penglihatan mataku.

Saat mata ini hilang keduanya, maka tidak serta merta duniakupun hilang. Gelap memang tapi aku masih bisa mendengar apa yang aku dengar. Aku masih bisa menuangkan segala keindahan yang aku rasakan hanya dari satu pendengaranku.

Saat telingaku tak lagi berfungsi keduanya, maka imajinasiku lah yang akan bermain. Mencoba menyeimbangkan antara otak kanan dan otak kiri ku. memunculkan segala macam ide dan menuliskannya. Sejauh ini sangat mudah adalah berkhayal dan berimajinasi. Tapi untuk memuncukan sebuah ide yang kata orang "out of the box" itu ternyata tidak semudah apa yang selama ini aku imajinasikan. Modalku sekarang hanya ada hati, pikiran, dan tangan kananku. 

Saat tangan kanan ini hilang, apa yang terjadi? Selama ini aku hanya bermodalkan tangan untuk menuliskan semua keindahan yang aku nikmati.
Yah.. sekarang aku hanya punya hati dan pikiran. Perasaan ku mulai kacau. Aku sudah tidak bisa meneria keadaan yang seperti ini. Sementara otakku terus berpikir keras bagaimana cara agar aku masih bisa tetap hidup. Kadang logika mengalahkan perasaan. Semangat untuk hidup yang akan membuat aku mengamankan hati ini untuk menerima segala keadaan yang ada.
Aku mulai merindukan lagu Allah, kicauan burung-burung kecil, hamparan hijau bumiku, gelombang laut, desir pasir putih, apapun yang tidak bisa lagi aku rasakan, hanya bisa aku bayangkan. 
Otakku tidak mau lagi berpikir, mungkin terlalu lelah. Aku tetap seperti ini dan tidak ada yang berubah. Hati mulai resah, dan asa mulai menjauh. Otak dan pikiran tidak lagi selaras, Aku Putus Asa. 
Aku tidak akan mampu lagi menjalani kehidupan dalam keadaan seperti ini.

Aaaaaaaaarrrrrrrrrrrrgggggggggghhhhhhhhhhh..........

Biarlah teriakku memekakkan gendang teliangaku sendiri yang sudah tak berfungsi ini.

tetapi,

Aku sadar, ragaku masih utuh.
Pendengaranku masih bagus, kicauan burung kecilku terdengar merdu di telingaku.
Aku membuka mata dan bukan gelap, hanya ada hamparan hijau tanpa batas.
Warna warni di langit itu adalah pelangi.
Aku berdiri dari pangkuan bumi, dan aku berjalan.
Aku tersenyum geli ketika kerikil-kerikil kecil menggelitik kakiku.
Hingga akhirnya semua imajinasiku bermunculan dalam pikiranku.
Aku mulai merangkai kata dalam tulisanku.
Tulisan jemari kecil tangan kananku.

Hanya ucap syukur yang terus ku lantunkan dalam hati, atas keutuhan raga ini. Raga yang sangat istimewa dan sudah barang tentu seharusnya di manfaatkan.

Teruslah menulis, dengan imajinasi dan kekuatan kata dalam tanganmu.

Claket, 25 Februari 2012
@Pondok Pak Guru
Teaterholic V