Senin, 22 Oktober 2012

MALAM

MALAM untuk kembali ke sampingmu lagi.
Hatiku terkunci lagi.

MALAM ketika kata meninggalkan makna.
Didekatmu, aku hanya perlu rasa.

MALAM agar tangan kita kembali bertaut.
Percaya cinta tak pernah memudar.

MALAM agar kita berlabuh di ranjang yang sama,
dengan cinta yang tak pernah terlelap.

MALAM bewarna tiba-tiba.
Hanya karena mendengarmu tertawa.
Betulkah aku adalah bahagiamu?

MALAM saat kutanggalkan semu.
Aku menjadi milikmu.
Tanpa pulasan.

MALAM tak pernah benar-benar malam.
Aku terjaga mendambamu.
Setiap malam.

MALAM yang padam,
Tanpa bintang, tanpa kamu.

MALAM menyuut keheningan, 
sejak kamu tinggalkanku.

MALAM terakhir kamu merengkuhku,
semua gelap menyisih. Kini aku tersesat.
Tak punya alasan untuk pulang.

MALAM tak bernama.
Entah kamu dimana.
Entah siapa disana.

MALAM menyembunyikan kekasihku.
Ataukah ia yang lupa pulang?

MALAM untuk mencoba lagi.
Cinta yang telah terbelangkalai.

MALAM untuk mengadu,
betapa banyak kecurangan di dunia ini.

MALAM untuk becermin.
Peluh menghapus debu.
Air mata merekatkan retak.
Aku harus bertahan.

MALAM adalah jeda,
menyiapkan babak selanjutnya.
Semoga besok menjadi pemeran utama.



Mencintaimu Pagi, Siang, Malam
Andrei Aksana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar