Bagi sebagian orang, dia
akan mengeluh atau menuntut kebahagiaan jika dia tidak mau mensyukuri apa yang
telah dia miliki. Bangga sekali aku memiliki teman yang setiap harinya selalu
tersenyum manis dan terlihat bahagia.
Aku punya teman cewek, dia
pintar, baik, ramah, sopan, anggun, muslimah banget dah. Boleh dikatakan kalau
ada cowok normal yang lihat dia pasti bakal bilang “wah...istri idaman ya kayak
gini ini”. Tapi memang sumpah, aku sendiri kalau misal jadi cowok, mungkin juga
bakal naksir kali yaa.. (ini ciyuusss!!)
Suatu hari, aku hanya
memandang paras wajahnya yang ayu itu. Aku mencoba mendiskripsikan apa yang ada
di dalam matanya, di dalam pikirannya, dan di dalam senyum yang selalu dia dia
kemanapun dia pergi. Namun, aku gak berhasil, ternyata membaca karakter orang
itu gak segampang yang aku bayangin. Aku belajar kehidupan dari dia. Mungkin
aku memang gak secara langsung ngobrol kemudian tanya2 gitu, aku belajar dari
segala sikap dan kesehariaannya dia. Dan satu yang pasti aku bisa lakukan
adalah menciptakan kebahagiaan sendiri.
Seperti apa itu?
Sederhana saja, intinya
adalah senyum.
Temanku itu selalu terlihat
bahagia setiap harinya. Karena yang aku tahu, dia selalu memasang muka ceria di
depan teman2nya. Seolah-olah, dia tidak pernah mendapati kesusahan yang membuat
dia bermuka suram di kampus. Aku belajar dari situ. Bahwa gak selamanya kita
harus menuntut kebahagiaan. Misal, kita lihat orang yang lagi putus atau patah
hati pasti ngomongnya bakal ngaco kayak gini “Ya Tuhan,. Kapan aku bisa bahagia
kalau terus2an disakiti, cobaan apalagi yang Engkau berikan pada aku?”.
Hahahaha
Manusia itu memang aneh, dia
diciptakan bukan mateng langsung dengan segudang berlian, otak yang diatas
rata2, pasangan yang setia. Tapi, manusia diciptakan itu hanya dibekali takdir.
Selebihnya ya kita usaha sendiri lah. Orang kaya asalnya dari mana kalau enggak
berusaha sampai dia bisa kaya seperti itu. Orang pintar darimana kalau enggak
merelakan banyak waktunya untuk belajar. Mau dapat pasangan setia, ya kita
harus belajar membenahi diri sendiri dulu biar ada yang setia sama kita. Nah,
sama halnya dengan kebahagiaan. Kalau bukan kita yang menciptakan sendiri,
terus siapa yang bakal buat kita bahagia.
Pada dasarnya kebahagiaan
itu mudah sekali diperoleh kalau kita bisa menciptakan sendiri. Setiap hari
hati akan terasa damai. Aku sudah mencobanya. Mungkin sedikit menyakitkan
awalnya, terlihat munafik. Aku mencobanya ketika aku sedang putus cinta. aku
selalu berusaha untuk terlihat kuat bahkan selalu memasang wajah ceria didepan
teman2nya saya dan di depan mantan saya. Tujuannya apa, ya karena memang aku
ingin membahagiakan diriku sendiri. Saat itu aku berpikir, aku masih punya
banyak teman, aku punya banyak keluarga dan mereka tidak tahu apa2 tentang apa
yang sedang aku rasakan. Jadi bagi aku, kesedihanku itu tidak patut untuk aku
bagi2kan ke mereka. Toh, aku sedih juga bukan karena mereka. Dari pikiran
seperti itulah sekarang aku merasa sedikit dewasa dalam menghadapi masalah.
Orang-orang disekitar kita
itu bukan tempat pelampiasan, kawan. Harusnya kita berterimakasih sama mereka
karena sudah meluangkan banyak waktu untuk kita. Banyak sekali yang bisa
lakukan dengan orang-orang terdekat kita untuk menciptakan kebahagiaan. Jangan
pernah merasa sendiri. Dan jangan pernah menyalahkan diri sendiri apalagi
menyalahkan Tuhan kalau kita merasa tidak bahagia. Itu bukan cara yang keren
menurut saya.
Mulai sekarang, belajar
menciptakan kebahagiaan sendiri. Minimal dengan senyum.
Dan ini senyum termanis sayaaa... hehehe