Senin, 31 Desember 2012

Menciptakan Kebahagiaan Sendiri


Bagi sebagian orang, dia akan mengeluh atau menuntut kebahagiaan jika dia tidak mau mensyukuri apa yang telah dia miliki. Bangga sekali aku memiliki teman yang setiap harinya selalu tersenyum manis dan terlihat bahagia.

Aku punya teman cewek, dia pintar, baik, ramah, sopan, anggun, muslimah banget dah. Boleh dikatakan kalau ada cowok normal yang lihat dia pasti bakal bilang “wah...istri idaman ya kayak gini ini”. Tapi memang sumpah, aku sendiri kalau misal jadi cowok, mungkin juga bakal naksir kali yaa.. (ini ciyuusss!!)

Suatu hari, aku hanya memandang paras wajahnya yang ayu itu. Aku mencoba mendiskripsikan apa yang ada di dalam matanya, di dalam pikirannya, dan di dalam senyum yang selalu dia dia kemanapun dia pergi. Namun, aku gak berhasil, ternyata membaca karakter orang itu gak segampang yang aku bayangin. Aku belajar kehidupan dari dia. Mungkin aku memang gak secara langsung ngobrol kemudian tanya2 gitu, aku belajar dari segala sikap dan kesehariaannya dia. Dan satu yang pasti aku bisa lakukan adalah menciptakan kebahagiaan sendiri.

Seperti apa itu?

Sederhana saja, intinya adalah senyum.

Temanku itu selalu terlihat bahagia setiap harinya. Karena yang aku tahu, dia selalu memasang muka ceria di depan teman2nya. Seolah-olah, dia tidak pernah mendapati kesusahan yang membuat dia bermuka suram di kampus. Aku belajar dari situ. Bahwa gak selamanya kita harus menuntut kebahagiaan. Misal, kita lihat orang yang lagi putus atau patah hati pasti ngomongnya bakal ngaco kayak gini “Ya Tuhan,. Kapan aku bisa bahagia kalau terus2an disakiti, cobaan apalagi yang Engkau berikan pada aku?”. Hahahaha

Manusia itu memang aneh, dia diciptakan bukan mateng langsung dengan segudang berlian, otak yang diatas rata2, pasangan yang setia. Tapi, manusia diciptakan itu hanya dibekali takdir. Selebihnya ya kita usaha sendiri lah. Orang kaya asalnya dari mana kalau enggak berusaha sampai dia bisa kaya seperti itu. Orang pintar darimana kalau enggak merelakan banyak waktunya untuk belajar. Mau dapat pasangan setia, ya kita harus belajar membenahi diri sendiri dulu biar ada yang setia sama kita. Nah, sama halnya dengan kebahagiaan. Kalau bukan kita yang menciptakan sendiri, terus siapa yang bakal buat kita bahagia.

Pada dasarnya kebahagiaan itu mudah sekali diperoleh kalau kita bisa menciptakan sendiri. Setiap hari hati akan terasa damai. Aku sudah mencobanya. Mungkin sedikit menyakitkan awalnya, terlihat munafik. Aku mencobanya ketika aku sedang putus cinta. aku selalu berusaha untuk terlihat kuat bahkan selalu memasang wajah ceria didepan teman2nya saya dan di depan mantan saya. Tujuannya apa, ya karena memang aku ingin membahagiakan diriku sendiri. Saat itu aku berpikir, aku masih punya banyak teman, aku punya banyak keluarga dan mereka tidak tahu apa2 tentang apa yang sedang aku rasakan. Jadi bagi aku, kesedihanku itu tidak patut untuk aku bagi2kan ke mereka. Toh, aku sedih juga bukan karena mereka. Dari pikiran seperti itulah sekarang aku merasa sedikit dewasa dalam menghadapi masalah.

Orang-orang disekitar kita itu bukan tempat pelampiasan, kawan. Harusnya kita berterimakasih sama mereka karena sudah meluangkan banyak waktu untuk kita. Banyak sekali yang bisa lakukan dengan orang-orang terdekat kita untuk menciptakan kebahagiaan. Jangan pernah merasa sendiri. Dan jangan pernah menyalahkan diri sendiri apalagi menyalahkan Tuhan kalau kita merasa tidak bahagia. Itu bukan cara yang keren menurut saya.

Mulai sekarang, belajar menciptakan kebahagiaan sendiri. Minimal dengan senyum. 
Dan ini senyum termanis sayaaa...  hehehe



1 komentar:

  1. kebahagiaan nggak selamanya senyum lebar.
    kadang bisa diem dan murung, hanya kit a yang tau dan paham kapan kita merasa bahagia :p

    BalasHapus