Minggu, 08 April 2012

Devisa Negara dari Pariwisata INDONESIA.

Perolehan devisa negara dari sektor pariwisata tahun 2011  menembus angka 8,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp75 triliun. Angka ini yang menempatkan sektor pariwisata di peringkat kelima penyumbang devisa negara.
Nilai 8,5 miliar dolar AS tersebut lebih besar 11,8 persen dibandingkan perolehan 2010 sebesar 7,6 miliar dolar AS.
Kenaikan devisa dipacu meningkatnya pengeluaran wisatawan mancanegara (wisman). Jika tahun lalu pengeluaran turis asing sebanyak 1.085,75 dolar AS, maka tahun ini menjadi  1.118,26 dolar AS per pelancong.
Peningkatan devisa negara ini bersumber dari kenaikan jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia. Tahun 2011 wisman yang melancong ke Indonesia sebanyak 7,6 juta orang atau naik 8,5 persen dibandingkan tahun 2010.
Peningkatan ini, menunjukkan angka pertumbuhan Indonesia yang mencapai dua kali lipat rata-rata pertumbuhan dunia. Rata-rata pertumbuhan dunia adalah 4,5 persen.

Then, 2012 ??
Di tahun 2012, Bakal ada pelemahan ekonomi global termasuk untuk dunia pariwisata. Karena krisis ekonomi tengah melilit Eropa dan Amerika. pemerintah akan bekerjasama dengan semua pihak yang berkepentingan agar target yang ditetapkan untuk tahun depan bisa tercapai.
Pada 2012, Kemenparekraf menargetkan meraih 8 juta wisman yang bisa menghasilkan devisa devisa negara sebesar  8,96 miliar dolar AS atau sekitar Rp83 triliun.

Grafik Peningkatan Devisa Negara dari Tahun 2008-2010


Dari grafik tersebut, terdapat garis yaitu yang berwarna hijau dan yang berwarna jingga yang merupakan cadangan devisa selama dua tahun, 2008-2010.
Dar i grafik tersebut, cadangan devisa negara mengalami peningkatan sebesar 62% selama dua tahun. Bisa dilihat pada garis yang berwarna hijau.
Tetapi, apabia kita melihat grafik yang berwarna jingga, maka kita akan melihat adanya penurunan selama 2 tahun. Itu merupakan grafik dari emas yang mengalami penurunan sebanyak 2% selama 2 tahun itu.
Jadi, sebenarnya kita belum kaya hanya dengan bertambahnya cadangan devisa tersebut. Karena bila cadangan devisa itu kita nilai dengan benda riil seperti emas, minyak, bahan pangan, ternyata kekayaan kita tidak bertambah.
Inflasi US$ yang telah membawa kita sehingga terbuai, seolah-olah kita tambah kaya padahal kenyataannya maah sebaliknya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar